Virus Toksoplasma di otak akan dibahas kali ini. Kondisi badan kita tidak akan sama seperti saat kita sakit. Apakah pada saat bersin itu pertanda kita masuk angin, atau kita akan tiba-tiba menggigit orang pada saat terkena rabies. Pada dasarnya, pada saat terinfeksi kuman dan bakteri, otomatis akan mengubah perilaku kita. Kok bisa? Karena kuman sama seperti virus, ia akan menularkan dari satu inang ke inang lainnya. Biasanya hal ini mengakibatkan perilaku inang berubah dengan cara membantu penyebaran patogen. Contohnya Rabies, karena virus ini menular melalui air liur, hal tersebut akan menyebabkan hewan yang terinfeksi berperilaku agresif lalu akan menggigit orang lain.
Virus toksoplasma di otak merupakan jenis parasit yang memiliki sel tunggal yang berhasil masuk ke otak miliaran makhluk di penjuru dunia. Baik itu manusia ataupun hewan, dari mulai burung sampai paus beluga. dari semua spesies makhluk hidup yang terinfeksi virus toksoplasma di otak, hanya hewan berjenis kucing lah yang mendukung tahap perkembangan parasit jenis ini. Kok bisa? Pada saat virus mulai berkembang di dalam saluran usus kucing, toksoplasma dikemas ke dalam bentuk ookista yang kemudian akan dilepaskan ke lingkungan melalui kotoran yang bisa dihirup dan bahkan bisa kembali dicerna oleh hewan lain seperti tikus misalnya.
Baca Juga : Berapa Lama Penyembuhan Toxoplasma
Bahaya Virus Toksoplasma Di Otak Manusia
Kemampuan virus toksoplasma di otak untuk mempengaruhi naluri dasar seperti itu pada hewan pengerat akhirnya membuat kamu berpikir bahwa bisa jadi sepertiga jumlah manusia juga bisa membawa kista parasit ini di otak mereka. Toksoplasmosis laten pada manusia telah dikaitkan dengan gangguan neurologis yang cukup serius. Termasuk diantaranya adalah skizofrenia, gangguan explosif intermittent ( kemarahan ) dan bisa sampai bunuh diri.
Sayangnya, hal ini tidak pernah terbukti secara langsung bahwa hal-hal tersebut berasal dari virus toksoplasma di otak. Tapi, apakah mungkin parasit bisa memanipulasi manusia juga? Kalau iya, lalu apakah ada cara yang bisa kita lakukan untuk menyingkirkan parasit ini? Kalau memang demikian, apakah perilakunya bisa kembali normal?
Apakah Virus Toksoplasma di Otak Mempengaruhi Perilaku Manusia?
Apakah peradangan yang terjadi di dalam otak dapat mengubah perilaku makhluk hidup yang terinfeksi virus tersebut? Guanabenz – yang dikenal karena mempunyai efek anti-inflamasi. beberapa hasil uji lab menunjukkan bahwa tikus yang terinfeksi yang cenderung lebih hiperaktif karena kemungkinan mereka lebih terdorong oleh respon kekebalan tubuh mereka daripada efek yang diakibatkan dari adanya parasit.
belum diketahui secara pasti apakah peradangan saraf bisa menyebabkan kehiperaktifan pada hewan atau tidak. Namun, justru inilah yang menarik untuk diingat bahwa beberapa penelitian yang ada menemukan adanya keterkaitan antara peradangan dan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang telah mempengaruhi lebih dari 6 juta anak di Amerika Serikat.
Herbanit ramuan herbal untuk mengobati toksoplasma, aman dikonsumsi dan terbukti
Gejala Apa Saja yang Biasanya Terjadi ?
Bagaimana kita bisa mengetahui gejala yang terjadi? pertama, ketidaksengajaan kita karena telah bersentuhan langsung dengan kotoran kucing yang terdapat telur toksoplasma. Banyak sekali yang tidak sadar akan hal ini. seperti menyentuh mulut kucing dengan tangan yang telah terkontaminasi seperti pada saat kita berkebun, membersihkan peralatan kucing, atau beberapa barang lain yang juga tidak kita sadari telah terkontaminasi.
Kedua, parasit atau virus ini juga bisa menular kalau kita mengkonsumsi daging yang telah terkontaminasi dan tidak dimasak dengan tingkat kematangan yang baik. Selain itu, bahkan tidak jarang bagi para penerima donor organ atau transfusi darah dari donor yang telah terkontaminasi.
Artikel Lainnya : Bahaya Kucing Bagi Ibu Hamil
Perilaku Hewan yang Terpapar Virus Toksoplasma
Tikus yang telah terinfeksi virus virus toksoplasma di otak akan berperilaku aneh. Ketakutan alami yang mereka miliki akan hilang ketika berhadapan dengan kucing. Sekalipun mereka mencium bau urin kucing, bukannya menghindar, justru para tikus ini malah tertarik dengan salah satu predator mematikan baginya. Itulah penelitian yang telah ditemukan oleh para ilmuwan. Virus toksoplasma di otak disebabkan oleh bakteri patogen yang dikenal dengan Toxoplasma gondii, parasit uniseluler yang terjadi di hampir seluruh penjuru dunia.
Hal ini pun memengaruhi burung dan mamalia lain termasuk diantaranya adalah manusia. Tapi, virus ini hanya bereproduksi di dalam sistem pencernaan kucing. Virus toksoplasma di otak yang bisa mengendalikan pikiran ini bisa membuat perubahan permanen yang signifikan dalam fungsi otak normal sesaat setelah awal penyebaran virus mulai menjalar ke seluruh tubuh. Tapi, para peneliti juga melaporkan bahwa mereka masih belum terlalu yakin.
Cara Mendiagnosis dan Penyembuhan yang Bisa Kita Lakukan!
beberapa diagnosis virus toksoplasma di otak pada orang dewasa sangat sulit diidentifikasi karena parasit ini biasanya tidak diikuti oleh gejala-gejala yang signifikan. Kecurigaan baru terlihat jelas pada saat anak sudah lahir dan mengalami cacat fisik, ini pun sudah terlambat. Adapun beberapa pemeriksaan yang bisa kamu lakukan adalah pemeriksaan serologis ( serum darah ). Tes lab juga sering dilakukan bersamaan dengan tes Rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks. Sehingga beberapa pemeriksaan ini pun sering disebut sebagai pemeriksaan TORCH. Seseorang bisa dinyatakan terinfeksi toksoplasma kalau di dalam darahnya terdeteksi (imunoglobulin M) antibodi IgM dan antibodi igg positif.
Jangan khawatir, tes ini akan sangat berguna kok! karena kalau hasilnya mencurigakan, tenaga kesehatan yang lebih profesional akan meneliti lebih lanjut seperti melakukan pemeriksaan USG, amniocentesis (pengambilan sampel cairan ketuban), jadi, antara obat dengan tindakan medis akan disesuaikan. Tentu saja hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Ada juga teknik diagnosis lain yang paling umum diterapkan adalah haemagglutination tidak langsung (IHA) atau enzim immunoassay (elisa).
Skrining awal biasanya akan sangat dianjurkan, terutama pada bunda hamil yang berisiko lebih tinggi. Akan tetapi wanita hamil dengan keadaan tubuh terinfeksi toksoplasma yang memiliki kondisi tubuh yang baik, biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus. Adanya pengobatan yang dilakukan hanya sebagai faktor untuk mengurangi risiko pada janin.